Friday, 1 May 2015

Cerita : Kesalahan kecil Yang Bisa Menyebabkan Masalah Besar

Pada saat itu ada suatu keluarga yang berbahagia,  terdiri dari 5 anggota keluarga salah satu nya bernama Ayah,Bunda,Imron,Lara,Royyan. Pada saat itu,.

Di pagi hari keluarga itu berkumpul sambil mengobrol santai

Ayah Ayah, 3 hari lagi kan tanggal merah loh.... ( kata Lara Sambil bersemangat di pagi hari)

Ooo jadi maksud nya....?  ( Tanya ayah sambil tersenyum )

yang pas tangal merah kita jalan jalan yu yah? ( Tanya Lara si putri bungsu yang masih ber umur 7 tahun ) 

Hm.... kita jalan jalan ke mana ya? ( tanya ayah )

Ayah ayah, ini yah kita ke pantai aja yah, mendingan kita kesono yah
(kata imron putra ke 2 yang baru ber umur 10 tahun )



ayah ayah kita berlibur ke gunung aja gimana yah? ( Kata royyan yang sudah berumur 15 tahun )

Hm.... tar deh ayah pertimbangkan dulu ( kata ayah sambil tersenyum )

[2 Hari kemudian dan tanggal  merah pun sudah tinggal 1 hari lagi ]

Di pagi hari sang keluarga tersebut pun mengobrol


giman yah ayah mau ga kita berlibur ke gunung ( Tanya royyan)

gini aja deh gimana kalo kita naik gunung aja roy...? ( tanya ayah )


AYOK..!! ( kata royyan dan adik adik nya sambil bersemangat )

[namun bunda tidak setuju untuk nanjak gunung karna Lara yang masih kecil]

yah.. tapi maaf ya lara ga boleh ikut naik gunung ( kata ayah )

[lara pun langsung cemberut]
kenapa yah ko aku ga boleh ikut.. ( kata lara sambil berkaca kaca mata nya )

ayah takut lara kenapa napa.. (kata ayah )

ga papa yah kan lara udah gede.. ( kata lara sambil memohon )

lara di rumah aja yah temenin ibu ( kata ayah)

ga mau. ( kata lara sambil merengek)

yasudah deh lara boleh ikut. ( kata ayah )
hore.... (kata lara)

tapi ada syarat nya ( tegas ayah)
apa syarat nya yah ( tanya lara)

kamu ga boleh nangis atau rewel ( kata ayah )

iya deh yah (kata lara sambil tersenyum )

dah dulu yah ayah pengen berangkat ke kantor dulu ( kata ayah )

iyah hati hati ya yah... ( kata bunda,imron, dan royyan)

Oh iya jangan lupa siap siap pin barang barang yang mau di bawa untuk besok ya..  ( kata ayah)

SIAP..!! (kata anak anak )

namun sang bunda tidak bisa ikut naik gunung karna takut nya tida kuat

[tanggal merah pun tiba ]

ayah bangun lebih cepat dari biasanya dan langsung membangunkan anak anak yang ingin ikut naik gunung

azdan shubuh pun tiba

tuh sudah azdan ayok kita sholat dulu ( kata ayah )

setelah selesai sholat keluarga itu saraan pagi sebelum berangkat

lara lara ga usah ikut aja yah. temenin bunda ajah ( kata bunda ).

ahh.. lara mau nya ikut.. ( kata lara )

perasaan bunda tidak enak nih yah ( kata bunda )

sudah bunda tenang aja insyaallah ayah bisa menjaga anak anak ko bunda ( kata ayah sambil tersenyum)
 

dah ayok kita masukkin barang barang ke mobil  ( kata ayah sambil bersemangat)

 
[dan ayah,imron,lara,royyan pun berpamitan ke bunda]

ayah jaga anak anak ya yah.. ( sambil tersenyum )

iya bunda insyaallah dan semoga tida terjad apa apa ( kata ayah  sambil membalas senyuman bunda)

dan anak anak pun salim ke bunda

namun yang pas lara salim ke bunda   entah kenapa bunda menangis

lara bengong ke bingungan

 bunda bunda, kenapa bunda menangis? ( tanya lara )
bunda punya firasat yang ga enak, ( kata bunda sambil memeluk lara )

ah  udah ah bunda, bunda jangan menangis ya.. ( kata lara sambl tersenyum )

iya hati hati yah ayah jagain anak anak nya, ( kata bunda )

iya bunda da dah.. ( kata ayah sambil menyetir)

setelah 1 jam perjalanan akhir nya pun gunung terlihat

lara,imron,royyan, pun bengong

wah ayah gunung nya tinggi banget yah ( kata lara )

 Hm... yakin yah smuanya bisa.. ( kata ayah )

yakin yah.. ( kata anak anak sambil bersemangat)

dan satu persatu pun turun dari mobil

anak anak, sebelum kita berangkat kita berdo'a dulu ya.. ( kata ayah )

siap yah.. ( kata anak anak,)

mari kita berdo'a untuk keselamatan kita dimulai dengan membaca Al-fatihah

[ setelah berdo'a pun mereka berangkat menaiki gunung ]

yah ko jalan nya datar datar aja yah? ( kata imron)

ini kita masih di bawah.. jadi nya jalan nya belom nanjak ( saut ayah )

ayah... lara capek ( rengek lara )

hah masa baru segini aja udh capek si ( kata royyan )

udah udah jangan ribut, ayo lara semangat! ( kata ayah)

ayah gndong dong ya.. ( kata lara sambil engos engosan )

Hm.. yaudah deh sni naik ke punggung ayah, ( ajak ayah )

ye... ( kata lara sambil bergembira )

wuu udah di bilangin jangan ikut, malah ngeyel si, kata nya bakalan ga ngerepotin..
(Kata royyan dengan niat mengejek lara)

sst udah jangan berantem.. ( Kata ayah )

  [Setelah 7 jam berjalan, dan 5 kali istirahat Matahari pun mulai tenggelam  dan mereka pun mulai memasang tenda ]

royyan tolong tancepin kayu itu biar tenda nya bisa berdiri ( kata ayah )

iya yah ( saut royyan )

 nah imon tolong cari kayu kering untuk membuat api unggun ( kata ayah )

siap yah.. (Kata imron sambil berseangat )

lara kenapa kamu diam aja ( tanya ayah )

Lara pengen pulang yah.. :'(    ( kata lara )

 Loh baru aja ita separuh perjalanan masa kamu uah nyerah si? ( tanya ayah )

abisan disini banyak nyamuk yah.. ( saut lara )

oh iya.. ayah bawa lotion anti nyamuk tuh di tas ayah ambil aja 1 ( kata ayah )

iya yah ( Kata lara )

ni yah kayu nya dah lumayan banyak ( kata imron )

tara.. tenda nya udah jadi.. ( kata royyan sambil tersenyum )

 lara jangan bobo dulu kita makan dulu  ( kata ayah )

iya yah ( saut lara )

[ sang ayah pun memasak air panas untuk memasak mie instan, di petang hari jam 6 sore ]


ayah.. ( kata imron )

apa? ( saut ayah )

kita masih jauh jalan nya yah? ( tanya imron )

Hm... masih  sekitar 1 hari lagi sampe, ( jawab ayah )

nyampe mana yah ( tanya imron )

nyampe setengah gunung ini ( saut ayah )

Oo.. ( kata imron )

ayo makan  dulu habis itu kita sholat maghrib  (ajak ayah )

ok yah ( kata anak anak )

[ setalah makan, merea pun melaksanakan sholat ]

royyan tolong matiin api nya ya.. ( kata ayah )

iya yah ( saut royyan )

lara imron ayo masuk ke tenda ( ajak ayah )

ayo yah lara udah ngantuk banget ni ( kata lara )

o iya nanti kita jalan lagi jam 3 pagi ya jangan susah bangun nya ( kata ayah )

ok yah ( kata anak anak )

[namun saat royyan mematikan api nya tertinggal 1 bara yang masih menyala ]

[dan karna hembusan angin yang lumayan kencang api itu pun menyala besar ]

[ayah bangun karna ingin mengambil botol air minum, tapi yang pas ayah bangun api baru saja menyambar tenda ]

Allahuakbar lara imron royyan bangun bangun cepet tenda kita terbakar ( kata ayah sambil membangun kan anak anak )

[anak anak langsung kaget dan langsung keluar dari tenda tersebut ]

ayah telepon polisi hutan yah ( kata royyan sambil batuk batuk karna menghisap banyak asap )

iya iya ( kata ayah )

[ lara menangis karna ketakutan ]

duh.. lara jangan nangis!! ( kata imron sambil memeluk lara )

[dan pada saat itu sedang musim kemarau, pohon pohon sedang pada kering ]

Halo pa, pa cepet ke pemberhentian ke 6 pak ada kebakaran pak
( kata ayah sambil berbicara dengan polisi hutan melalui ponsel )

iya iya pak kami segera kesana, ada berapa orang disana pa? (kata polisi hutan )

disini ada 4 orang pak, ( kata ayah )

oh iya iya kami sedang menuju ke sana pak harap berlari ke atas gunung ya pak dan tetap tenang
( kata polisi hutan )

ayo royyan  kita ke atas ( kata ayah )

loh ko ke atas si yah? ( tanya royyan )

udah jangan banyak tanya! kerjain aja apa yang disuruh sama ayah ( Kata ayah )

i i iya yah ( kata royyan )

[dan saat itu suda ada pohon yang sudah tersambar oleh api tersebut dan hampir tumbang]

[ dan mereka pun lari dari kobaran api tersebut ]

[ bretek bretek suara pohon yang sudah dikit lagi tumbang ]

imron awas ada pohon yang mau tumbang!! [kata ayah sambil berteriak ]

[dan royyan pun langsung berlari dan mendorong imron namun sayang sekali royyan melakukan sebuah pengorbanan nya royyan pun tertimpa pohon tumbang ]

ROYYAN!!!!! ( kata ayah sambil mengucurkan air mata )

abang royyan...  ( kata imron sambil menagis )

[ dan polisi hutan pun baru saja tiba dan langsung memadamkan api tersbut ]

[setelah api sudah mati ayah,lara,imron langsung mendekati royyan yang sedang sekarat ]

Abang jangan tinggalkan adek, imron sayang abang ( kata imron sambil menangis )

[ lara memeluk abang nya royyan ]

royyan jangan tiggalkan ayah nak.. ( kata ayah sambil mengucurkan air mata)

maaf kan royyan yah,  ini semua kesalahan royyan, royyan tidak mematikan api nya dengan benar
( kata royyan yang sedang sekarat )

[dan sang ayah membisikan syahadat ke kuping royyan ]

[dan royyan pun meninggal ]
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

[Suasana duka menyelimuti rumah keluarga tersebut dan sang ibu pun menangis seharian, sang ayah merasa bersalah, dan imron pun menangis sambil memegang foto almarhum royyan, dan setelah 6 jam kemudian jasad almarhum royyan tiba di rumah duka ]

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
                                                                   
                                                       
Cerita ini hanyalah karangan 


Semoga dengan cerita ini kita bisa mengambil pelajaran

Jika kita di suruh sesuatu kita harus melakukan nya dengan benar jika ada kesalahan sedikit,   
maka masalah nya bisa menjadi besar.
  

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Mohon maaf ya kalo tulisan nya berantakan hehehe soalnya ini pertama kali nya saya menulis cerita FIKSI :D

kalo ada yang salah mohon di coment ya..

Assalamu'alaikum..